Tiru 4 Cara Untuk Meningkatkan Produktivitas dari Buku “Atomic Habits”

Buku "Atomic Habits"/Photo by Unsplash
Buku "Atomic Habits"/Photo by Unsplash
“Habits are the compound interest of self-improvement”

Pernah dengar mengenai quotes tersebut? Yup, quotes tersebut merupakan kutipan dari buku self development terkenal, Atomic Habits. Buku tersebut telah menjadi panduan yang membantu banyak orang untuk menciptakan perubahan positif melalui kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.

Ditulis oleh James Clear, seorang ahli dalam bidang psikologi, buku ini tidak hanya memberikan wawasan yang dalam tentang bagaimana kebiasaan terbentuk, melainkan juga memberikan strategi-strategi yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

James mengajak kita ke sebuah perjalanan akan bagaimana kebiasaan-kebiasaan kita terbentuk, mengapa kita sering terjebak dalam kebiasaan yang tidak produktif, serta bagaimana cara kita dapat merombak kebiasaan-kebiasaan tersebut untuk mencapai kehidupan yang lebih sukses dan memuaskan.

Nah, untuk meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, buku ini mungkin dapat menjadi panduan yang tepat untukmu. Kamu bisa menciptakan sebuah kebiasaan-kebiasaan baru yang bisa meningkatkan produktivitas dirimu atau bahkan perusahaan. Berikut beberapa hal yang bisa kamu tiru atau pelajari dari Atomic Habits untuk menciptakan kebiasaan tersebut:

1. Make It Obvious!

Make It Obvious/Photo by Canva
Make It Obvious/Photo by Canva

Seiring berjalannya waktu, kebiasaan telah berkembang menjadi begitu umum, sehingga mereka seringkali dianggap seolah-olah tidak memberikan dampak yang signifikan bagi hidup kita. Misalnya adalah meletakkan remote control di sebelah sofa, menaruh ponsel di saku kita, dan masih banyak lagi.

Ketika kita melakukan kebiasaan, sesuatu dari dalam diri kita tiba-tiba memunculkan sebuah keinginan untuk melakukan hal-hal tersebut yang asalnya tidak diketahui dari mana. Oleh karena itu, untuk mengubah kebiasaan kita, kita perlu memulai proses tersebut dengan penuh kesadaran.

Untuk itu, kalian bisa melakukan bentuk latihan berikut ini untuk mewujudkannya:

Scorecard

Scorecard adalah sebuah bentuk latihan sederhana yang dapat kamu gunakan untuk lebih sadar akan perilaku kamu.

Buatlah daftar kebiasaan harian kamu. Jika itu adalah kebiasaan baik, tulislah tanda "+" di sebelahnya. Jika itu adalah kebiasaan buruk, tulislah tanda "-". Jika itu adalah kebiasaan netral, tulislah tanda "=".

Misalnya:

Bangun tidur =

Mematikan alarm =

Habit stacking

Daripada mengaitkan sebuah kebiasaan baru dengan waktu dan lokasi tertentu, kamu mungkin bisa menghubungkannya dengan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada saat ini.

Formula yang dapat digunakan adalah: "Setelah saya [KEBIASAAN SAAT INI], saya akan [KEBIASAAN BARU]."

Misalnya, ketika ingin membentuk meditasi kamu mungkin dapat menggunakan formula "Setelah saya menuangkan secangkir kopi setiap pagi, saya akan meditasi selama satu menit."

Lingkungan lebih penting daripada Motivasi

Manusia merupakan sebuah makhluk yang sangat mementingkan visual dan indera visual dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, lingkungan yang kamu lihat sehari-hari tentunya lebih berpengaruh dibandingkan motivasi yang hanya kadang kita dengar.

Untuk mengubah sebuah kebiasaan, kamu mungkin perlu sebuah lingkungan baru. Misalnya adalah dengan pergi ke tempat baru, minum kopi di kedai yang berbeda, eksplor sudut kamar yang jarang digunakan. Setelah menemukan lingkungan baru, buatlah juga sebuah rutinitas baru di sana.

Pengendalian diri

Orang-orang dengan pengendalian diri terbaik biasanya adalah orang-orang yang paling jarang menggunakannya. Mereka cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu dalam situasi yang penuh dengan godaan dikarenakan mereka cenderung menghindari dibandingkan melawan.

Untuk itu, bagi kamu yang masih kesulitan dalam mengendalikan diri, berikut rahasia pengendalian diri yang wajib kamu ketahui “Jadikan kebiasaan baik kamu jelas dan jadikan kebiasaan buruk kamu tidak terlihat.”

2. Make It Attractive!

Make It Attractive/Photo by Canva
Make It Attractive/Photo by Canva

Ketika berbicara tentang kebiasaan, kamu wajib mengetahui poin utamanya terlebih dahulu “dopamin dilepaskan tidak hanya ketika kamu merasakan kesenangan, tetapi juga ketika kamu mengantisipasinya.”

Pecandu judi mengalami lonjakan dopamin tepat sebelum mereka memasang taruhan, bukan setelah mereka menang. Setiap kali kamu memprediksi bahwa suatu kesempatan akan memberikan kepuasan, tingkat dopamin kamu  akan terus meningkat. Keritika dopamin meningkat, motivasi kamu untuk bertindak pun juga akan meningkat.

Oleh karena itu, kita perlu membuat kebiasaan kita menarik karena harapan akan pengalaman yang memuaskan itulah yang memotivasi kita untuk bertindak pada awalnya.

Temptation Bundling

Di sinilah strategi yang dikenal sebagai temptation bundling (menggabungkan godaan) masuk ke dalam permainan. Dalam hal ini, kamu mungkin bisa menggabungkan hal-hal yang kamu suka dengan yang kamu perlukan, sehingga kebiasaanmu pun dapat berubah menjadi lebih menarik.

Misalnya, kamu suka gosip mengenai selebriti. Di sisi lain, kamu juga ingin menjaga kebugaran dari badanmu. Untuk itu, kamu bisa menggunakan temptation bundling dengan membaca gosip di tempat gym.

Peran Keluarga dan Teman

Budaya tempat kita tinggal menentukan perilaku mana yang menarik bagi kita. Kita cenderung mengadopsi kebiasaan yang dipuji dan disetujui oleh budaya kita, karena kita memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi bagian dari suatu kelompok.

Kita cenderung meniru kebiasaan dari tiga kelompok sosial: yang dekat (keluarga dan teman), yang banyak (kelompok), dan yang berkuasa (mereka dengan status dan prestise).

Salah satu hal paling efektif yang dapat kamu lakukan untuk membangun kebiasaan yang lebih baik adalah bergabung dengan suatu kelompok yang memenuhi dua kriteria berikut ini:

  1. Perilaku yang kamu inginkan adalah perilaku normal
  2. Kamu sudah memiliki sesuatu yang sama dengan kelompok tersebut.

Mencari dan Memperbaiki Penyebab Kebiasaan Buruk kamu

Kebiasaan menjadi menarik ketika kita mengaitkannya dengan perasaan positif, dan kita dapat menggunakan wawasan ini untuk keuntungan kita daripada kerugian kita.

Kamu bisa mengubah persepsi kebiasaan dengan lebih menyoroti manfaatnya daripada kekurangannya agar kebiasaan dapat terlihat lebih menarik.

Misalnya ketika kamu malas untuk olahraga, kamu dapat mengatakan "Saatnya membangun daya tahan tubuh" daripada "Saya perlu olahraga di pagi hari."

3. Make It Easy!

Make It Easy/Photo by Canva
Make It Easy/Photo by Canva

Kita seringkali hanya fokus untuk mencari pendekatan terbaik, sehingga kita tidak sadar bahwa kita belum pernah mengambil sebuah tindakan.

Gerakan VS Tindakan

Ketika kamu bergerak, kamu merencanakan dan merancang serta belajar. Semua hal itu baik, tetapi mereka tidak menghasilkan hasil. Di sisi lain, tindakan adalah sebuah jenis perilaku yang akan memberikan hasil.

Jika gerakan tidak menghasilkan hasil, mengapa kita melakukannya? Lebih baik daripada tidak, kita melakukannya karena gerakan membuat kita merasa telah berbuat sesuatu.

Repetition>Perfection

Untuk menguasai sebuah kebiasaan, kuncinya adalah memulai dengan repetisi, bukan kesempurnaan. Kamu tidak perlu merencanakan setiap aspek dari kebiasaan, kamu hanya perlu melatihnya.

Mulailah dengan kebiasaan kecil

Salah satu kesalahan yang umum dilakukan orang adalah mencoba mengubah terlalu banyak pada saat yang sama. Sebagai gantinya, mulailah dengan mengubah kebiasaan yang kecil.

Fokus pada perubahan kecil yang dapat kamu lakukan dengan mudah dan secara konsisten. Setelah kamu berhasil membangun kebiasaan kecil tersebut, kamu dapat mengambil langkah-langkah lebih besar.

Berhenti Menunda dengan Menggunakan Aturan Dua Menit

Aturan Dua Menit sendiri berisi, "Ketika kamu memulai kebiasaan baru, itu seharusnya memakan waktu kurang dari dua menit."

Mulailah dengan menguasai dua menit pertama dari kebiasaan kecil. Kemudian, lanjutkan ke langkah selanjutnya dan ulangi proses tersebut. Pada akhirnya, kamu akan memiliki kebiasaan yang sebenarnya dengan fokus pada dua menit pertama dari perilaku tersebut.

4. Make It Satisfying!

Make It Satisfying/Photo by Canva
Make It Satisfying/Photo by Canva

Kita lebih cenderung mengulangi suatu perilaku ketika pengalaman tersebut menyenangkan atau ketika kita mendapatkan sebuah imbalan.

Untuk membuat kebiasaan melekat, kamu harus merasa berhasil dan puas secara langsung. Kamu hanya perlu menerapkan empat hukum perubahan perilaku yaitu: buatlah jelas, buatlah menarik, buatlah mudah, dan buatlah menyenangkan.

Bagaimana Menjaga Kebiasaan Baik Setiap Hari?

Jika kamu melewatkan satu hari, kamu harus segera berusaha untuk kembali melakukannya. Selain itu, kamu juga harus melakukan sesuatu walaupun hasilnya tidak signifikan. Lebih baik sedikit daripada nol.

Berikut beberapa cara untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru yang dapat berguna untuk meningkatkan produktivitas dirimu dan perusahaan. Yuk, segera tiru caranya dan tingkatkan produktivitasmu!

Bagi kamu yang ingin meningkatkan produktivitas bisnis atau manufakturmu, segera hubungi Evomo sekarang. Kami bisa membantu kamu dengan berbagai solusi digitalisasi manufaktur yaitu OEE, EMS, dan CMMS.

Tanpa berlama-lama lagi segera hubungi kami di link berikut ini!

Referensi:

Hornsby, A. (2020). Notes on Atomic Habits. Dikutip dari https://medium.com/@aidanhornsby/notes-on-atomic-habits-c021e38eeae7.

Clear, J. (2022). Atomic habits: An easy and proven way to build good habits and break bad ones. London: Cornerstone press.