Solusi McKinsey dalam Menghadapi Tantangan Produktivitas Aset

Cara McKinsey dalam Menghadapi Produktivitas Aset/ Photo by DepositPhotos
Cara McKinsey dalam Menghadapi Produktivitas Aset/ Photo by DepositPhotos

Menghadapi tantangan pandemi, operasi bisnis saat ini harus mengalami kenaikan harga energi dan bahan baku, rantai pasokan yang tidak terduga, serta permintaan yang fluktuatif. Oleh karena itu, banyak para pemimpin operasi menjadi semakin tertekan untuk menjaga produksi tinggi dan biaya rendah.

Melihat dari hal itu, McKinsey pun akhirnya melakukan survei dan penelitian kepada 100 pemimpin senior yang bertanggung jawab atas peralatan dan produktivitas aset. Peserta yang mengikuti survei itu pun diwakilkan oleh lima sektor industri yang sangat bergantung pada aset. Ingin tau bagaimana hasil dari penelitian yang dilakukan oleh McKinsey? Yuk, simak artikel berikut ini!

Pemeliharaan itu Penting

Tanggapan survei menunjukkan bahwa produktivitas aset adalah prioritas utama. 99% dari responden mengatakan bahwa perusahaan mereka telah melakukan transformasi pemeliharaan dalam lima tahun terakhir.

Sebagian besar responden juga berupaya memanfaatkan teknologi dan metodologi baru. Secara rata-rata, responden memberikan skor 7,6 dari sepuluh untuk kesiapan mereka dalam beralih ke pendekatan produktivitas aset digital, sementara 84 persen responden sudah mengadopsi pendekatan pemeliharaan prediktif untuk aset kritis.

Namun, banyak perusahaan juga mengatakan bahwa mereka masih kesulitan mengendalikan produktivitas aset. Misalnya, 62 persen responden melaporkan peningkatan biaya pemeliharaan di atas inflasi selama setahun terakhir meskipun telah mengadopsi pendekatan modern.

Perusahaan juga menghadapi masalah dalam merekrut teknisi pemeliharaan baru: 73 persen responden mengatakan mereka kesulitan dalam merekrut teknisi pemeliharaan baru. Hal ini menjadi masalah utama dikarenakan hanya 55 persen perusahaan yang memiliki sistem formal untuk memastikan bagaimana pengetahuan disharing antara teknisi.

Berikut hasil dari survei mengenai operasi dan pemeliharaan bisnis yang menghadapi masalah biaya dan sumber daya manusia:

Hasil Survey Asset Productivicy McKinsey/Photo: McKinsey
Hasil Survey Produktivitas Aset McKinsey/Photo: McKinsey


The Way Forward

Meskipun terdapat beberapa eksekutif operasi merasa khawatir, McKinsery juga menemukan bahwa beberapa dari mereka mengungkapkan adanya peluang yang jelas. Terdapat tiga area yang menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan produktivitas aset yaitu:

Dasar yang penting adalah pencegahan

Ketika perusahaan memikirkan masa depan produktivitas aset, seringkali pendekatan canggih seperti pemeliharaan prediktif menarik perhatian terbanyak. Teknik-teknik tersebut memang memiliki peran penting, tetapi sebenarnya hanya sebagai bagian dari strategi pemeliharaan.

Di perusahaan dengan kemampuan pemeliharaan yang terfokus pada RCM, sekitar 70 hingga 85 persen jam teknisi dihabiskan untuk kegiatan pemeliharaan pencegahan (PM). Namun, di antara responden survei kami, tugas PM hanya mencakup rata-rata 51 persen dari total aktivitas pemeliharaan.

Saat ini, masih banyak perusahaan melewatkan peluang signifikan untuk meningkatkan upaya pemeliharaan mereka. Padahal apabila direncanakan dengan baik, pemeliharaan pencegahan lebih cepat, lebih murah, dan kurang mengganggu dibandingkan dengan merespon kerusakan. Namun, unsur perencanaan sendiri sangatlah krusial dan perlu dipikirkan dengan matang-matang.

Selain itu, perusahaan juga perlu membangun sebuah gambaran rinci mengenai kinerja aset dan tingkat kegagalan untuk membantu perusahaan mengoptimalkan rencana pencegahan mereka. Hal ini juga memberikan dasar penting untuk pendekatan berbasis kondisi dan prediktif terhadap produktivitas aset.

Keunggulan dalam pengendalian biaya

Memastikan tim pemeliharaan melakukan tugas yang tepat adalah langkah penting pertama dalam upaya untuk mengendalikan biaya pemeliharaan yang meningkat. Namun, perusahaan yang berkinerja tinggi perlu melangkah lebih jauh dengan memastikan bahwa tugas-tugas juga dilakukan oleh orang yang tepat dan dengan cara yang paling efisien. Salah satu keputusan besar bagi setiap perusahaan adalah apakah tugas-tugas tersebut akan dilakukan oleh personel internal atau eksternal.

McKinsey sendiri merekomendasikan agar sebuah perusahaan menciptakan atau memperkuat sebuah "tower" pengendalian pengeluaran untuk melacak kinerja dan produktivitas personil pemeliharaan. Sejalan dengan hal tersebut, saat ini sudah terdapat perusahaan yang melacak pemanfaatan pada tingkat tim, memiliki sistem yang jauh lebih terperinci, serta mencatat waktu yang dihabiskan oleh teknisi individu untuk tugas-tugas tertentu. Beberapa dari perusahaan bahkan mengotomatisasi proses pelacakan ini.

Jangan Lupakan Posisi Manusia

Posisi Manusia dalam Asset Productivity/Photo by Unsplash
Posisi Manusia dalam Produktivitas aset/Photo by Unsplash

Manusia adalah elemen paling penting dari setiap program produktivitas aset. Survei dari McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi kesulitan dalam merekrut personil yang dibutuhkan dalam fungsi pemeliharaan mereka.

Pertama, perusahaan bisa mengambil pendekatan sistematis untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan personil. Beberapa perusahaan terkemuka telah mendirikan akademi produktivitas aset yang memberikan pelatihan terarah dalam hal-hal penting, seperti sistem mekanik, sistem listrik, dan bahkan sistem digital, otomasi, serta analitik.

Kedua, perusahaan dapat berinvestasi dalam pengkodean dan berbagi pengetahuan yang sudah ada di dalam organisasi pemeliharaan. Mendorong teknisi berpengalaman untuk mencatat prosedur yang mereka gunakan untuk tugas-tugas kritis membantu anggota tim yang lebih baru menjadi lebih produktif lebih cepat. Akademi produktivitas aset juga dapat memainkan peran penting dalam proses berbagi pengetahuan ketika staf yang paling berpengalaman di perusahaan terlibat dalam mengembangkan konten dan memberikan pelatihan kepada rekan-rekan mereka.

Ketiga, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan teknisi pemeliharaan dengan mengadopsi alat-alat digital yang meningkatkan efisiensi pekerjaan mereka serta memberikan feedback secara langsung mengenai kinerja mereka. Beberapa perusahaan menggunakan aplikasi atau alat real-time messaging untuk menyampaikan instruksi kepada teknisi dan mendapatkan laporan real-time tentang pekerjaan yang sedang dilakukan. Alat-alat ini juga bisa membantu mengurangi downtime dengan memberikan akses cepat ke informasi yang diperlukan untuk perbaikan, serta meningkatkan keselamatan dengan memberikan panduan dan peringatan di tempat kerja.

Oleh karena itu, melihat dari laporan McKinsey berikut, perusahaan sebaiknya mengadopsi berbagai pendekatan dalam menghadapi tantangan produktivitas aset. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai hal yang telah dijelaskan di atas. Dengan memperkuat dan melakukan upaya-upaya tersebut, perusahaan lalu bisa meningkatkan produktivitas aset, mengurangi biaya, dan bahkan mencapai keunggulan kompetitif di tengah persaingan bisnis yang ketat saat ini.

Salah satu upaya dari penjelasan di atas yang bisa kamu adopsi adalah digitalisasi. Melalui digitalisasi yang baik dan terarah, kamu bisa meningkatkan produktivitas aset perusahaanmu.

Saat ini, Evomo juga hadir sebagai ahli dalam membantu digitalisasi bisnismu. Kami bisa memberikan berbagai solusi seperti EMS, CMMS, dan OEE. Selain itu, kamu juga bisa mencoba uji coba gratis yang sedang tersedia saat ini, lho! Untuk itu, jangan berlama-lama lagi dan segera kunjungi kami di sini.

Referensi:

Cervo, H., Farioli, S., Gluchowski, M., Morachioli, S., & Verpoorten, J. (2023a). Maintenance and operations: Is asset productivity broken? Diakses dari https://www.mckinsey.com/industries/electric-power-and-natural-gas/our-insights/maintenance-and-operations-is-asset-productivity-broken#/