3 Jenis Metrik Maintenance yang Wajib Kamu Ketahui

Metrik Maintenance/Photo by Unsplash
Metrik Maintenance/Photo by Unsplash

Metrik pemeliharaan (Metrik Maintenance) adalah alat pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja dan efisiensi operasi pemeliharaan suatu organisasi. Metrik ini membantu dalam memantau, menganalisis, dan mengelola kinerja pemeliharaan dengan memberikan data yang terukur dan objektif. Dengan menggunakan metrik pemeliharaan, organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Memahami 3 Jenis Metrik Pemeliharaan yang Berbeda

Metrik Pemeliharaan/Photo by Getty Images
Metrik Pemeliharaan/Photo by Getty Images

Berikut adalah 3 jenis metrik pemeliharaan yang wajib kamu ketahui:

Metrik Pemeliharaan Preventif

Metrik ini digunakan untuk mengukur efektivitas program pemeliharaan preventif suatu organisasi. Contoh metrik pemeliharaan preventif termasuk tingkat pemeliharaan yang terjadwal, jumlah inspeksi yang dilakukan, dan persentase pemeliharaan preventif yang dilaksanakan tepat waktu.

Metrik Pemeliharaan Korektif

Metrik ini fokus pada kinerja pemeliharaan korektif, yang melibatkan perbaikan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kegagalan atau masalah dalam operasi. Contoh metrik pemeliharaan korektif termasuk waktu perbaikan rata-rata, waktu henti produksi akibat perbaikan, dan jumlah kegagalan yang tidak terduga.

Metrik Pemeliharaan Prediktif

Metrik ini berhubungan dengan penggunaan teknologi dan analisis data untuk memprediksi kegagalan atau masalah potensial dalam peralatan atau sistem. Contoh metrik pemeliharaan prediktif termasuk waktu lead untuk memperoleh suku cadang, akurasi prediksi kegagalan, dan jumlah kegagalan yang berhasil dihindari.

Memecah 10 Metrik Pemeliharaan Paling Penting & Cara Menghitungnya

10 Metrik Maintenance/Photo by pixabay
10 Metrik Maintenance/Photo by pixabay

Overall Equipment Efficiency (OEE)

OEE mengukur efisiensi dan ketersediaan peralatan. Rumus OEE umumnya mencakup persentase waktu produksi sebenarnya, persentase kualitas produk yang baik, dan faktor ketersediaan peralatan.

Cost of Maintenance Ratio (CMR)

CMR mengukur rasio antara biaya pemeliharaan dengan nilai peralatan yang dipertahankan. Rumus CMR melibatkan total biaya pemeliharaan dibagi dengan nilai peralatan.

Mean Time Between Failures (MTBF)

MTBF mengukur waktu rata-rata antara dua kegagalan peralatan. Rumus MTBF adalah jumlah total waktu operasi dibagi dengan jumlah kegagalan.

Mean Time to Repair (MTTR)

MTTR mengukur waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memperbaiki peralatan setelah terjadinya kegagalan. Rumus MTTR adalah total waktu perbaikan dibagi dengan jumlah kegagalan.

Planned Maintenance Percentage (PMP)

PMP mengukur persentase waktu yang dialokasikan untuk pemeliharaan yang direncanakan. Rumus PMP adalah total waktu pemeliharaan preventif atau prediktif dibagi dengan total waktu operasi.

Emergency Maintenance Percentage (EMP)

EMP mengukur persentase waktu yang dialokasikan untuk pemeliharaan darurat atau korektif. Rumus EMP adalah total waktu pemeliharaan darurat atau korektif dibagi dengan total waktu operasi.

Schedule Compliance (SC)

SC mengukur tingkat kepatuhan terhadap jadwal pemeliharaan yang telah ditentukan. Rumus SC adalah jumlah pemeliharaan yang dilakukan tepat waktu dibagi dengan total jumlah pemeliharaan yang direncanakan.

Mean Time to Failure (MTTF)

MTTF mengukur waktu rata-rata antara dua kegagalan pada peralatan yang memiliki komponen tak tergantikan. Rumus MTTF adalah jumlah total waktu operasi dibagi dengan jumlah kegagalan.

Mean Time to Observe (MTO)

MTO mengukur waktu rata-rata antara dua kali pengamatan terhadap peralatan yang memiliki komponen tergantikan. Rumus MTO adalah jumlah total waktu operasi dibagi dengan jumlah pengamatan.

Failure Rate (FR)

FR mengukur tingkat kegagalan peralatan dalam suatu periode waktu tertentu. Rumus FR adalah jumlah kegagalan dibagi dengan jumlah waktu operasi.

Bagaimana Cara Menggunakan Metrik Pemeliharaan Ini untuk Meningkatkan Proses Anda?

Cara Menggunakan Metrik Pemeliharaan/Photo by iStock
Cara Menggunakan Metrik Pemeliharaan/Photo by iStock

Gunakan kalkulator biaya downtime peralatan

Dengan menggunakan metrik pemeliharaan seperti OEE dan MTTR, Anda dapat menghitung biaya yang timbul akibat downtime peralatan. Ini akan membantu Anda memahami dampak kegagalan peralatan terhadap produktivitas dan keuntungan, sehingga Anda dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan mengambil tindakan yang tepat.

Gunakan kalkulator pemanfaatan aset

Dengan memantau metrik seperti OEE, PMP, dan EMP, Anda dapat menghitung tingkat pemanfaatan aset Anda. Dengan mengetahui sejauh mana aset Anda dimanfaatkan, Anda dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi waktu henti, dan mengoptimalkan penggunaan aset.

Gunakan kalkulator peningkatan keandalan

Dengan menggunakan metrik seperti MTBF, MTTR, dan FR, Anda dapat menghitung tingkat keandalan peralatan Anda. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi komponen atau sistem yang sering mengalami kegagalan dan mengambil tindakan untuk meningkatkan keandalan melalui pemeliharaan yang lebih baik, penggantian suku cadang yang tepat waktu, atau peningkatan desain.

Kesimpulannya, metrik pemeliharaan adalah alat yang penting dalam mengukur efisiensi operasi pemeliharaan dan memberikan hasil yang terukur. Dengan memahami dan menggunakan metrik pemeliharaan yang tepat, Anda dapat mengidentifikasi area perbaikan, meningkatkan kinerja operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan keandalan peralatan. Dengan menerapkan manajemen pemeliharaan yang efektif berdasarkan hasil yang terukur, Anda dapat mencapai keunggulan kompetitif dan mencapai tujuan bisnis Anda.