10 Strategi Praktis untuk Meningkatkan OEE dan Produktivitas di Pabrik Anda
Industri manufaktur menjadi sektor penting bagi perekonomian dunia karena memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, kualitas dan produktivitas di dalam pabrik sangat penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang OEE (Overall Equipment Effectiveness) dan strategi praktis untuk meningkatkan OEE dan produktivitas di pabrik Anda.
OEE merupakan sebuah metrik yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi mesin atau peralatan produksi pada suatu pabrik. Hal tersebut sangat penting dalam industri manufaktur karena membantu produsen untuk mengidentifikasi permasalahan pada pabrik dan meningkatkan efisiensi produksi.
Oleh karena itu, melalui artikel ini, kami akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang OEE, faktor-faktor yang mempengaruhi OEE dan produktivitas, serta memberikan 10 strategi praktis untuk meningkatkan OEE dan produktivitas di pabrik Anda.
Apa itu OEE?
OEE merupakan singkatan dari Overall Equipment Effectiveness, yang merupakan metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif dan efisien mesin atau peralatan produksi di pabrik Anda. OEE adalah hasil perkalian tiga faktor, yaitu:
- Ketersediaan (Availability): waktu operasional mesin dibandingkan dengan total waktu yang tersedia dalam satu shift kerja.
- Kinerja (Performance): tingkat produksi mesin dibandingkan dengan standar produksi yang ditetapkan.
- Kualitas (Quality): jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan dibandingkan dengan jumlah produk yang dihasilkan secara keseluruhan.
Dengan OEE, pabrik dapat mengukur efisiensi produksi secara keseluruhan dan mengidentifikasi permasalahan yang mempengaruhi produktivitas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi OEE dan Produktivitas
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi OEE dan produktivitas di pabrik Anda, di antaranya:
- Masalah peralatan: mesin yang rusak atau tidak terawat dengan baik dapat mengurangi efisiensi produksi.
- Kerusakan atau downtime mesin: waktu yang diperlukan untuk memperbaiki mesin yang rusak dapat mengurangi waktu produksi.
- Waktu peralihan (setup time) antar produksi: waktu yang diperlukan untuk mengganti alat dan persiapan produksi berikutnya.
- Kualitas bahan baku: bahan baku yang buruk dapat mempengaruhi kualitas produk dan meningkatkan jumlah limbah.
- Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja: kurangnya keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja dapat mempengaruhi kinerja mesin dan produktivitas.
- Rencana produksi yang tidak efektif: tidak memiliki rencana produksi yang efektif dapat mengurangi efisiensi produksi.
- Kurangnya koordinasi dan komunikasi antara departemen: kurangnya komunikasi antara departemen dapat menghambar kerja, sehingaa efisiensi produksi dapat menurun
Strategi Praktis Meningkatkan OEE dan Produktivitasnya
Dalam upaya meningkatkan OEE dan produktivitas di pabrik, ada 10 strategi praktis yang dapat dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai masing-masing strategi.
Melakukan analisis dan perbaikan kecepatan mesin
Ketika mesin berjalan dengan lambat, waktu produksi akan terbuang sia-sia dan OEE akan menurun. Oleh karena itu, melakukan analisis dan perbaikan terhadap kecepatan mesin dapat membantu meningkatkan OEE. Beberapa teknik yang dapat dilakukan antara lain melakukan pembersihan mesin secara teratur, mengganti suku cadang yang rusak, atau mengoptimalkan pengaturan mesin.
Mengurangi waktu peralihan (setup time) antar produksi
Setup time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan mesin untuk produksi selanjutnya. Waktu yang lama untuk setup dapat mengurangi ketersediaan mesin dan mengurangi OEE. Untuk mengurangi waktu setup, dapat dilakukan dengan merancang proses produksi yang lebih efisien atau mempertimbangkan penggunaan teknologi seperti sistem quick-change atau jig dan fixture.
Meningkatkan efisiensi produksi dengan alat bantu teknologi
Menggunakan teknologi seperti mesin otomatis atau robot dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, software manufacturing execution system (MES) dapat digunakan untuk membantu memantau dan mengoptimalkan proses produksi secara real-time.
Meningkatkan efektivitas tenaga kerja melalui pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dapat membantu meningkatkan efektivitas produksi dan mengurangi kesalahan manusia. Pelatihan dapat berupa pelatihan proses produksi, pelatihan keterampilan teknis, dan pelatihan manajemen.
Memperbaiki kualitas produk
Kualitas produk yang buruk dapat mengurangi OEE dan produktivitas. Oleh karena itu, memperbaiki kualitas produk dengan mengidentifikasi masalah dan melakukan perbaikan dapat membantu meningkatkannya. Teknik Six Sigma dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas produk secara sistematis.
Memaksimalkan penggunaan bahan baku
Mengoptimalkan penggunaan bahan baku dapat membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas. Beberapa teknik yang dapat dilakukan antara lain memperbarui perencanaan bahan baku, mengoptimalkan pembelian bahan baku, dan mempertimbangkan penggunaan bahan baku alternatif.
Meminimalkan kerusakan atau downtime mesin
Kerusakan atau downtime mesin dapat mempengaruhi produktivitas secara signifikan. Untuk meminimalkan hal ini, perusahaan dapat melakukan pemeliharaan rutin pada mesin dan peralatan produksi, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan atau downtime yang tidak terduga. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan pengawasan secara terus-menerus pada kondisi mesin dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin apabila terjadi masalah.
Mengimplementasikan perencanaan produksi yang lebih baik
Perencanaan produksi yang baik dapat membantu perusahaan mengoptimalkan penggunaan mesin dan peralatan produksi serta menghindari terjadinya produksi yang berlebihan atau kekurangan stok barang. Perusahaan dapat melakukan perencanaan produksi secara terperinci dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti permintaan pasar, kapasitas produksi, dan ketersediaan bahan baku.
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara departemen
Koordinasi dan komunikasi yang baik antara departemen sangat penting untuk mencapai produktivitas yang optimal. Perusahaan dapat memfasilitasi kolaborasi antara departemen dengan menggunakan teknologi seperti software ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi antar bagian.
Melakukan pengukuran kinerja secara teratur dan melakukan perbaikan berkelanjutan
Melakukan pengukuran kinerja secara teratur dapat membantu perusahaan memantau OEE dan menemukan potensi perbaikan. Perusahaan dapat menggunakan data historis untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi untuk meningkatkan OEE dan produktivitas secara keseluruhan. Setelah melakukan perbaikan, perusahaan harus terus memonitor kinerja dan melakukan perbaikan berkelanjutan.
Dengan demikian, berikut penjelasan mengenai OEE yang dimulai dari pengertiannya sampai dengan 10 strategi praktis yang dapat dilakukan untuk meningkatkannya. Bagi kalian yang memiliki kendala dalam pengelolaan OEE di mesin produksi, kalian dapat menggunakan bantuan dari Evomo.
Kami menyediakan Evo-manufaktur yang memanfaatkan teknologi monitor untuk memberikan kemudahan bagi industri manufaktur. Selain itu, kalian juga dapat mencobanya secara gratis di website Evomo berikut ini!